Breaking

Tuesday, February 9, 2021

The Little Things ( 2021) Memburu pembunuhan berantai

Film ini sebenarnya cukup membingungkan juga cerita tentang pembunuhan berantai, tapi siapa yang menjadi pembunu sebenarnya tidak terungkap dengan pasti apalagi diakhir cerita searang yang diduga tidak mengakui serangkaian pembunuhan itu, walau akirnya dia terbunuh juga karena terpukul oleh sekop. Begini alur ceritanya.

Suatu malam di tahun 1990, seorang gadis mengemudi di jalan raya, dikuntit oleh seorang pengendara mobil yang tidak dikenal. Dia berhenti di sebuah pompa bensin, di mana penguntit itu juga berhenti disiu. Pompa bensin ditutup dan perumahan disekitar itu juga tela ditutup dan wanita ini akhirnya  melalui gurun. Dia memberhentikan dengan melembaikan langsung ketengah jalan agar pengemudi truk tersebut berhenti dan selamat dari kejaran orang yang menguntitnya itu.



Beberapa waktu kemudian di Bakersfield, wakil sheriff Kern County yang bernama Joe "Deke" Deacon dipanggil ke Departemen Sheriff County Los Angeles untuk mengumpulkan bukti yang berkaitan dengan pembunuhan baru-baru ini. Deacon, mantan detektif L.A. Sheriff, menemani detektif utama Jimmy Baxter yang baru-baru ini diangkat ke lokasi pembunuhan baru di L.A. Deacon memperhatikan kesamaan antara  pembunuhan berantai lama yang tidak dapat dia selesaikan.

Malam itu, seorang perempuan bernama Ronda Rathbun diikuti dengan mobil saat jogging dan dilaporkan hilang keesokan paginya. Baxter mengetahui dari kapten polisi, Farris, bahwa Diakon bercerai dan menderita serangan jantung karena obsesinya dengan kasus yang belum terselesaikan. Dia menyarankan untuk tidak melibatkannya lebih jauh, tetapi Deacon mengambil cuti liburan untuk membantu menyelesaikan kasus Baxter.

Keesokan malamnya, polisi menemukan tubuh korban lainnya terdampar di bawah jembatan. Baxter mempelajari kasus tersebut dan konsisten dengan pembunuhan sebelumnya dan motifnya pun hampir sama. Semua korbannya adalah PSK yang ditikam sampai mati. Diakon mulai menyelidiki Albert Sparma, seorang tersangka yang bekerja di sebuah bengkel di dekat pembunuhan tersebut. Diakon membuntuti Sparma, tetapi yang kuat menjadi tersangka, kemudian dia membawa Sparma untuk diinterogasi. Sparma mengejek para detektif saat diinterogasi, tapi akhirnya terpaksa dilepas karena kurangnya bukti

FBI dipanggil untuk bertanggung jawab atas penyelidikan dan diberi waktu dalam seminggu, memberikan waktu yang singkat untuk penyelidikan kepada Deacon dan Baxter. Farris memberi tahu Baxter bahwa delapan tahun sebelumnya, Sparma mengaku pernah akan melakukan pembunuhan tapi tidak dapat dia terjadi  karena dia berada sepuluh mil jauhnya dari itu pada saat itu. Walau demikian sulit menjadikan Sparma sebagai tersangka. Baxter dan Deacon  akhirnya pergi ke apartemen Sparma dan melakukan penyelidikan ilegal.

Saat Deacon menggeledah apartemen Sarma, radio polisi berbunyi dan terpaksa Baxter  melarikan diri dari rumah Sparma setelah Sparma memanggil polisi yang bertugas saat itu dan mengatakan rumahnya didatangi orang yang tidak dikenal. Polisi tiba dan Deacon kabur sementara Baxter melihat Sparma menyaksikan adegan itu. Setelah penggeledahan apartemen Sparma yang gagal, kedua detektif itu membuntuti Sparma ke klub malam pada malam berikutnya. Baxter memaksa Sparma agar memberi tahu lokasi Rathbun yang hilang itu. Sparma siap untuk mengantarkan  ke tempat djasad Rathbun disembunyikan, dan Baxter dengan hati-hati setuju sementara Deacon mengikuti.



Sparma membawa Baxter ke daerah terpencil di gurun dan menyuruhnya menggali beberapa lubang sebelum mengakui bahwa dia tidak pernah membunuh siapa pun. Baxter skeptis, dan terus menggali. Sparma mulai mengejeknya, sampai Baxter membentak dan memukul wajahnya dengan sekop, ternyata Sparma tidak sadarkan diri dan mati. Saat Deacon tiba, dia juga mengungkapkan bahwa dia secara tidak sengaja telah menembak salah satu korban yang selamat dari kasus pembunuhan terakhirnya, dan bahwa Farris dan Dunigan, petugas koroner, membantu menupinya.

Diacon menginstruksikan Baxter untuk menguburkan Sparma di gurun. Diakon menghabiskan malam mengumpulkan segala sesuatu di apartemen Sparma dan kembali ke gurun keesokan paginya untuk menemukan bahwa Baxter belum menguburkan Sparma dan masih mencari korban. Baxter sangat yakin bahwa Sparma adalah pembunuhnya, berharap itu pembunuhnya telah terungkap dan menutup kasusnya. Deacon menasihatinya untuk melupakan kasus itu atau kasus itu akan menghantuinya seumur hidup.

Belakangan, Baxter menerima sebuah amplop berisi jepit rambut merah yang konon dipakai oleh Rathbun pada malam dia menghilang. Di rumahnya, Diakon membakar sisa bukti yang dia temukan di apartemen. Dia juga membakar sebungkus jepit baru dengan yang merah hilang. 



No comments:

Post a Comment